Rabu, September 30, 2009

Gempa kembali mengguncang Sumbar


Gempa berkekuatan besar mengguncang wilayah Sumatera Barat pada Rabu (30/9) pukul 17.16 WIB. Data yang diungkap Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebutkan bahwa gempa dengan kekuatan magnitude 7.6 SR berpusat di lokasi 0,84 LS - 99,65 BT. Gempa terjadi di 71 km atau 57 km barat daya Pariaman, Sumatera Barat.Warga Kota Jambi dan sekitarnya juga merasakan goncangan gempa yang berpusat di Pariaman, Sumbar, itu.Kepala BMKG Provinsi Jambi Remus L Tobing, membenarkan kabar bahwa telah terjadi gempa dengan guncangan yang cukup kuat. Namun, gempa tersebut tidak berpotensi tsunami.Guncangan yang menggetarkan lampu-lampu gantung tersebut membuat sejumlah warga Kota Jambi berlarian keluar rumah untuk menyelamatkan diri.


Korban tewas akibat gempa yang mengguncang Sumatera Barat dipastikan terus bertambah. Data yang terkumpul di Pusat Pengendalian Krisis Departemen Kesehatan menunjukkan, hingga saat ini sudah ditemukan setidaknya 37 mayat korban yang tewas."Pak walikota Padang memang menyebut 75 korban tewas, tetapi yang sudah konfirmasi ada mayatnya di Rumah Sakit berjumlah 37 orang. Sebanyak 16 mayat di RS Jamil, 12 di Rumah Sakit Tentara di Padang, 9 di Rumah Sakit Pariaman," ungkap Kepala Pusat Penanggulangan Krisis Depkes Rustam Pakaya saat dihubungi Kompas.com, Rabu malam (30/9). sumber Kompas 30-9-2009.

Jumat, September 25, 2009

Undangan rakontek Program Lingkungan Sehat 5 - 8 Oktober 2009 di Golden Flower Hotel Bandung





Kepada Yth :
I. Kepala Dinas Kesehatan Propinsi :
1.
Dinas Kesehatan Propinsi ]awa Barat
2.
Dinas Kesehatan Propinsi Banten
3.
Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Tengah
4.
Dinas Kesehatan Propinsi Sumatera Barat
5.
Dinas Kesehatan Propinsi Riau
6.
Dinas Kesehatan Propinsi Sumatera Selatan
7.
Dinas Kesehatan Propinsi Kalimantan Selatan
8.
Dinas Kesehatan Propinsi Sulawesi Tengah
9.
Dinas Kesehatan Propinsi Sulawesi Selatan
10.
Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat
11.
Dinas Kesehatan Propinsi Gorontalo
12.
Dinas Kesehatan Propinsi Maluku
13.
Dinas Kesehatan Propinsi Maluku Utara
14.
Dinas Kesehatan Propinsi Nusa Tenggara Timur
15.
Dinas Kesehatan Propinsi Papua Barat



II. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota :

1.
Dinas Kesehatan Kabupaten Subang
2.
Dinas Kesehatan Kabupaten Sumedang
3.
Dinas Kesehatan Kabupaten Garut
4.
Dinas Kesehatan Kabupaten Tasikmalaya
5.
Dinas Kesehatan Kabupaten Kuningan
6.
Dinas Kesehatan Kabupaten Serang
7.
Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak
8.
Dinas Kesehatan Kabupaten Semarang
9.
Dinas Kesehatan Kabupaten Kendal
10.
Dinas Kesehatan Kabupaten Demak
11.
Dinas Kesehatan Kabupaten Grobogan
12.
Dinas Kesehatan Kabupaten Pekalongan
13.
Dinas Kesehatan Kabupaten Batang
14.
Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal
15.
Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes
16.
Dinas Kesehatan Kabupaten Pati
17.
Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus
18.
Dinas Kesehatan Kabupaten Pemalang
19.
Dinas Kesehatan Kabupaten Rembang
20.
Dinas Kesehatan Kabupaten Blora
21.
Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas
22.
Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap
23.
Dinas Kesehatan Kabupaten Purbalingga
24.
Dinas Kesehatan Kabupaten Banjarnegara
25.
Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang
26.
Dinas Kesehatan Kabupaten Temanggung
27.
Dinas Kesehatan Kabupaten Wonosobo
28.
Dinas Kesehatan Kabupaten Purworejo
29.
Dinas Kesehatan Kabupaten Kebumen
30.
Dinas Kesehatan Kabupaten Klaten
31.
Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali
32.
Dinas Kesehatan Kabupaten,Sragen
33.
Dinas Kesehatan Kabupaten Sukoharjo
34.
Dinas Kesehatan Kabupaten Karanganyar
35.
Dinas Kesehatan Kabupaten Wonogiri
36.
Dinas Kesehatan Kota Pekalongan
37.
Dinas Kesehatan Kota Semarang
38.
Dinas Kesehatan Kabupaten Agam
39.
Dinas Kesehatan Kabupaten Pasaman
40.
Dinas Kesehatan Kabupaten 50 Kota
41.
Dinas Kesehatan Kabupaten Solok
42.
Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan
43.
Dinas Kesehatan Kabupaten Padang Pariaman
44.
Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Datar
45.
Dinas Kesehatan Kabupaten Dharmasraya
46.
Dinas Kesehatan Kabupaten Solok Selatan
47.
Dinas Kesehatan Kabupaten Pasaman Barat
48.
Dinas Kesehatan Kabupaten Sawahlunto Sijunjung
49.
Dinas Kesehatan Kota Sawahlunto
50.
Dinas Kesehatan Kota Padang
51.
Dinas Kesehatan Kota Payakumbuh
52.
Dinas Kesehatan Kota Pariaman
53.
Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar
54.
Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkalis
55.
Dinas Kesehatan Kabupaten Indragiri Hulu
56.
Dinas Kesehatan Kabupaten Indragiri Hilir
57.
Dinas Kesehatan Kabupaten Rokan Hulu
58.
Dinas Kesehatan Kabupaten Kuantan Singingi
59.
Dinas Kesehatan Kabupaten Musi Banyuasin
60.
Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim
61.
Dinas Kesehatan Kabupaten Lahat
62.
Dinas Kesehatan Kabupaten Musi Rawas
63.
Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI)
64.
Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Timur
65.
Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan
66.
Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan Ilir
67.
Dinas Kesehatan Kabupaten Banjar
68.
Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Laut
69.
Dinas Kesehatan Kabupaten Hulu Sungai Selatan
70.
Dinas Kesehatan Kabupaten Barito Kuala
71.
Dinas Kesehatan Kabupaten Kotabaru
72.
Dinas Kesehatan Kabupaten Hulu Sungai Utara
73.
Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu
74.
Dinas Kesehatan Kabupaten Balangan
75.
Dinas Kesehatan Kabupaten Poso
76.
Dinas Kesehatan Kabupaten Donggala
77.
Dinas Kesehatan Kabupaten Buol
78.
Dimas Kesehatan Kabupaten Morowali
79.
Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai Kepulauan
80.
Dinas Kesehatan Kabupaten Parigi Moutong
81.
Dinas Kesehatan Kabupaten Tojo Una-Una
82.
Dinas Kesehatan Kabupaten Pinrang
83.
Dinas Kesehatan Kabupaten Wajo
84.
Dinas Kesehatan Kabupaten Gowa
85.
Dinas Kesehatan Kabupaten Tana Toraja
86.
Dinas Kesehatan Kabupaten Bulukumba
87.
Dinas Kesehatan Kabupaten Sidenreng Rappang
88.
Dinas Kesehatan Kota Makassar
89.
Dinas Kesehatan Kota Palopo
90.
Dinas Kesehatan Kabupaten Mamuju
91.
Dinas Kesehatan Kabupaten Majene
92.
Dinas Kesehatan Kabupaten Mamuju Utara
93.
Dinas Kesehatan Kabupaten Gorontalo
94.
Dinas Kesehatan Kabupaten Pohuwato
95.
Dinas Kesehatan Kabupaten Boalemo
96.
Dinas Kesehatan Kabupaten Maluku Tengah
97.
Dinas Kesehatan Kabupaten Halmahera Barat
98.
Dinas Kesehatan Kota Tidore Kepulauan
99.
Dinas Kesehatan Kabupaten Kupang
100.
Dinas Kesehatan Kabupaten Timor Tengah Utara
101.
Dinas Kesehatan Kabupaten Timor Tengah Selatan
102.
Dinas Kesehatan Kabupaten Alor
103.
Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka
104.
Dinas Kesehatan Kabupaten Sumba Barat
105.
Dinas Kesehatan Kabupaten Lembata
106.
Dinas Kesehatan Kabupaten Rote Ndao
107.
Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai Barat
108.
Dinas Kesehatan Kota Kupang
109.
Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai
110.
Dinas Kesehatan Kabupaten Manokwari


--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------



KOP DINAS




SURAT PERINTAH TUGAS
Nomor:




Kami yang bertandatangan di bawah ini menugaskan :
Nama :
NIP :
Pangkat,gol :
Jabatan :
Unit :

Untuk mengikuti rapat koordinasi teknis Program Lingkungan Sehat Tingkat Nasional yang dilaksanakan pada tanggal 5- 8 Oktober 2009 di Hotel Golden Flower, Bandung Jawa Barat
Demikian surat tugas ini dibuat kepada yang bersangkutan untuk dilaksanakan dengan penuh tanggungjawab.


…………………
Kepala……………




…………………

Rangkap 3

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
LEMBAR KONFIRMASI KEHADIRAN
RAPAT KOORDINASI TEKNIS PROGRAM LINGKUNGAN SEHAT
TINGKAT NASIONAL
BANDUNG,5- 8 OKTOBER 2009


Nama :
NIP :
Jabatan :
Instansi :
Provinsi/Kab/kota :
Alamat Kantor :
Telp/faks :
Alamat rumah :
HP :
Email :


Difaks ke Depkes dan Dinkes Jateng
Yulita Suprihatin, SKM
Sektr Pamsimas Depkes 021 4227194
HP 0817793280

Seksi PL Dinkes jateng
Telepon 024 3517462
Faks 024 3527463
Email: pamsimaskesjateng@gmail.com

-------------------------------------------------------------
akomodasi ditanggung Depkes


Transport (darat), uang sidang 3 hr dan uang harian 1 hari ditanggung oleh satker Pamsimas Jateng diberikan di bandung.trim





Ucapan idul Fitri dari Bidang PMK Kebumen


Sabtu, September 19, 2009

Seksi Penyehatan Lingkungan
Bidang Bindal Penyakit dan Penyehatan Lingkungan
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah mengucapkan
Selamat Idul Fitri 1430 H
Mohon Maaf Lahir dan Bathin

Selasa, September 15, 2009

Program Kota Pekalongan Sehat

Penyelenggaraan Kota sehat dimulai dengan lokakarya kota sehat pada 18 – 19 Noveber 1998 sebagai tindaklanjut dari uji coba kota sehat bersama 6 daerah uji coba. Lokakarya ini berhasil membentuk kepengurusan Forum Kota Sehat (FKS) Kota Pekalongan (Keputusan Walikota 650/014 Tahun 1999, 1 Februari 1999). Dalam perjalanannya dikukuhkan pula Tim Pembina FKS .


Kota Pekalongan merupakan salah satu kota di Provinsi Jawa Tengah, terdiri dari 4 kecamatan dengan 47 kelurahan. Penduduk sebanyak 278.586 jiwa dengan luas wilayah 45,25Km2

Penyelenggaraan Kota sehat dimulai dengan lokakarya kota sehat pada 18 – 19 Noveber 1998 sebagai tindaklanjut dari uji coba kota sehat bersama 6 daerah uji coba. Lokakarya ini berhasil membentuk kepengurusan Forum Kota Sehat (FKS) Kota Pekalongan (Keputusan Walikota 650/014 Tahun 1999, 1 Februari 1999). Dalam perjalanannya dikukuhkan pula Tim Pembina FKS .

Forum ini bertujuan tercapainya kondisi kota untuk hidup dengan aman, nyaman dan sehat bagi warganya melalui upaya peningkatan kualitas lingkungan fisik, sosial dan budaya secara optimal sehingga dapat emndukung peningkatan produktifitas dan perekonomian wilayah.

Adapun misi yang diemban adalah :
mendorong dan mengajak masyarakat berperanserta secara altif dalam mewujudkan kota sehat.
Berpartispasi aktif dalam pembangunan demi terciptanya masyarakat yang mandiri, sehat, adil dan makmur serta berahklak mulia.

Strategi
Kegiatan dilaksanakan secara bertahap dimulai dari yang spesifik , sederhana, terjangkau dan dapat dilaksanakan secara mandiri dan berkelanjutan.
Meningkatkan pemberdayaan masyarakat melalui forum kelurahan siaga sehat/Lembaga pemberdayaan masyarakat tingkat kelurahan
Menggali potensi wilayah dan menggalang kemitraan dengan lembaga terkait
Memasyaratkan pembangunan yang berwawasan kesehatan dalam mewujudkan kota sehat.
Meningkatkan promosi untuk gemar hidup bersih dan sehat dengan tetap menjaga lingkungan baik fisik, sosial dan budaya.

Operasionalisasi
Konsolidasi organisasi dan pemilihan kawasan/tatanan kota sehat.
Tatanan kota sehat yang dipilih adalah Kawasan Permukiman, Sarana & Prasarana Umum, Kawasan Sarana Lalu Lintas Tertib & Pelayanan Transportasi, Kawasan Industri & Perkantoran Sehat, Kawasan Pariwisata Sehat, Ketahanan Pangan & Gizi, Kehidupan Masyarakat Sehat yang Mandiri, dan Kehidupan Sosial yang Sehat.
Untuk Kelurahan sehat ditetapkan indikator kelurahan sehat yang meliputi (Tersedianya sarana air bersih, tersedianya jamban keluarga, sarana mandi cuci kakus dan pembunagan air limbah yang memadai, tersedianya pembuangan sampah, perilaku hidup sehat yaitu tidak minum miras, tidak merokok di tempat umum, tidak berjudi dan narkoba, tidak ada kerusuhan, cuci tangan sebelum makan dan bAB, membuang sampah ditempatnya, tertib lalu lintas dan pemberantasan sarang nyamuk).

Penghargaan bidang kesehatan yang diterima Kota Pekalongan;
Ksatria Bakti Husada Arutala di Bidang Penanggulangan DBD, tahun 2004,
Manggala Karya Bakti Husada dalam Penyelenggaraan Kota Sehat Tingkat Pengembangan, November 2004,
Ksatria Bakti Husada Arutala kepada Drs.H.Abdul Mu’in HS,MA (Ketua FKS) atas perannya dalam upaya peningkatan status Kesehatan Lingkungan di Kota Pekalongan, Oktober 2005,
Swasti Saba sebagai Penyelenggara Kota Sehat klasifikasi Wistara (Pengembangan), November 2005.

Beberapa kunjungan studi banding kota sehat ke kota Pekalongan:
Tim Studi Banding Kab/Kota Sehat dari Kota Payakumbuh (Prov. Sumatera Barat)
Tim Studi Badning Kota sehat Kota Samarinda, Kota Bontang & Kab. Malinau (Prov. Kalimantan Timur)
Tim Studi Banding Kab/Kota Sehat dari Kab.Penajam Paser Utara (Prov.Kaltim)
Tim Studi Banding Kota Kabupaten sehat Kab. Brebes & Kab. Sragen (Prov.Jateng)

Disamping itu menjadi narasumber di beberapa kota yaitu;
Lokakarya Kota Sehat Kab. Kebumen
Bersama DKK Kota Pekalongan, FKS Kota Pekalongan diminta sebagai arasumber dalam rangka Evaluasi Kabupaten / Kota Sehat se-Provinsi Kalimantan Timur di Kota Balikpapan.

Disarikan dari Lokakarya Kota Sehat Pekalongan 21 November 2008.
@Seksi Penyehatan Lingkungan 2008.

Senin, September 14, 2009

Pasar Podosugih Kota Pekalongan,pilot project pasar sehat


Tahun 2005 lalu, Kota Pekalongan telah dianugerahkan sebagai Kota Sehat dengan katagori Swasti Saba Wistara, yang penghargaannya diserahkan langsung oleh Presiden RI. Sedangkan untuk tahun ini, Kota Pekalongan terpilih dijadikan pilot project pengembangan pasar sehat.

Pengembangan program pasar sehat, guna mewujudkan pasar yang bersih, nyaman dan sehat khususnya pasar tradisional. Pasar adalah salah satu tempat dimana orang beraktifitas setiap harinya dan berperan sangat penting di dalam pemenuhan kebutuhan terutama pasar tradisional bagi golongan masyarakat menengah kebawah. Pada saat yang sama pasar juga dapat menjadi jalur utama untuk penyebaran berbagai penyakit seperti Flu burung dan lain sebagainya.

Pertemuan pembentukan gugus tugas pasar sehat Pasar Podosugih Kota Pekalongan pada Selasa, 15 September 2009 bertempat di ruang sidang atas Setda Kota Pekalongan . Pertemuan ini bertujuan untuk membentuk formulasi gugus tugas regional di Kota Pekalongan sebagai tindak lanjut pertemuan Nasional Pasar Sehat dan pengembangan pasar sehat. Pertemuan menghadirkan narasumber dari Direktorat Penyehatan Lingkungan Departemen Kesehatan RI, Departemen Perdagangan, WHO representatif Indonesia, Kepala Disperindankop&UKM, Kepala Bappeda Kota Pekalongan, dan Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekalongan.diek-sept2009

Workshop Klinik Sanitasi Provinsi Jawa Tengah 2009

Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah mengadakan workshop Klinik Sanitasi bagi Kabupaten dan kota lokasi Penyediaan air minum dan sanitasi berbasis masyarakat pada 10 -12 September 2009.
Pembukaan oleh Kepala Bidang Bindal Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, yang mewakili Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. Beberapa hal yang disampaikan antara lain: Klinik Sanitasi di wilayah PAMSIMAS adalah untuk menggalakan Klinik Sanitasi dengan menyusun rencana kegiatan klin
ik Sanitasi di wilayah PAMSIMAS,

Kegiatan Klinik Sanitasi merupakan kegiatan yang mengintegrasikan pelayanan kesehatan promotif, preventif dan kuratif yang difokuskan pada penduduk yang beresiko tinggi terjangkit penyakit menular akibat buruknya lingkungan dan perilaku hidup bersih dan sehat yang rendah.
Klinik Sanitasi merupakan suatu wahana masyarakat dalam mengatasi masalah kesehatan lingkungan untuk pemberantasan penyakit dengan bimbingan, penyuluhan, dan bantuan teknis dari petugas puskesmas. Klinik sanitasi bukan sebagai unit pelayanan yang berdiri sendiri, tetapi sebagai bagian integral dari kegiatan puskesmas, bekerjasama dengan program yang lain dari sektor terkait di wilayah kerja puskesmas.

Klinik Sanitasi yang dilaksanakan dengan benar berhasil menekan angka kesakitan berbasis lingkungan. Contohnya di Puskesmas- Puskesmas wilayah ICDC Provinsi Jawa Tengah pada tahun – tahun sebelumnya maupun stimulan kegiatan APBD dengan perbaikan ventilasi dapur dan rumah bisa menekan penyakit ISPA yang biasa terjadi reinfeksi dan kejadian TBC.
Diharapkan dengan penyelenggaraan Workshop Klinik Sanitasi ini adalah tersusunnya rencana aksi dalam mendukung klinik sanitasi di wilayah kerja PAMSIMAS, tercapainya persamaan persepsi, meningkatnya komitmen dan kerjasama dalam pelaksanaan program.
Penyajian pada pertemuan tersebut yaitu
Kabupaten Wonogiri : Pengembangan Klinik Sanitasi di Kabupaten Wonogiri; Sosialisasi, penilaian Provinsi, Penysunan Protap Klinik sanitasi tingkat nasional, lomba klinik sanitasi, pengadaan peralatan melalui DAK, peningkatan stimulan, pelatihan tenaga sanitarian, Pimpinan Puskesmas dan Bidan.
Kabupaten Purbalingga : Pengembangan Klinik sanitasi di kabupaten Purbalingga, Fokus masayarakat sadar sehat mandiri dengan peran serta masyarakat (Mitra Husada Mandiri) meliputi gerakan 1000 jamban, gerakan 1000 tempat sampah, gerakan penanaman budaya cuci tangan, water clean campaign, sumur bersih warga, perlindungan mata air, chlorine diffuser, Puskesmas yang telah mengembangkan klinik sanitasi sebanyak 9 Puskesmas (2004 - 2006) , Tahun 2007 – 2009 kegiatan klinik sanitasi memberi stimulan jamban keluarga dan sumur gali nagikeluarga miskin bai dari APBD Kabupaten maupun APBD Provinsi jawa Tengah.
Hambatan : Keterbatasan jangkauan petugas, tugas rangkap, Puskesmas dianggap tempat berobat, pasien enggan menunggu untuk dirujuk ke klinik sanitasi,terbatasnya anggaran luar gedung/stimulan sarana sanitasi, keterbatasan sarana sanitasi, komitmen kepala Puskesmas dan lintas sektor/program masih kurang.
Kabupaten Kebumen : Klinik sanitasi menuju ODF (open defecation free)
Dikembangkan pada 35 Puskesmas dengan kunjungan rumah dan bantuan sentra produksi
Bantuan kepada masyarakat miskin berupa materian dan bantuan keuangan
Peran serta masyarakat melalui Community Led Total sanitation dikembangkan pada 42 desa dengan hasil desa ODF pada 2007 sebanyak 10 desa dan 2008 sebanyak 2 desa ODF.
Sertifikat jasa boga telah mendapatkan ISO 9001 pada 2008.

Permasalahan pengembangan klinik sanitasi:
a) Ketenagaan, Pelaksana klinik sanitasi dilakukan oleh sanitarian atau tenaga yang telah dilatih. Kebanyak sanitarian belum terlatih tentang klinik sanitasi, terjadi perangkapan pekerjaan.
b) Sarana dan prasarana, Keterbatasan perlengkapan kegiatan klinik sanitasi misalnya sanitarian kit, food contamination kit, perlengkapan pemeriksaan kelembaban, pencahayaan, pemeriksaan sampel air, udara dan tanah.
c) Pembiayaan , Keterbatasan anggaran untuk kegiatan terutama kegiatan luar gedung.
d) Mekanisme kegiatan, Kegiatan di dalam gedung belum mendapat komitmen semua programer dan kepala Puskesmas disamping keterbatasan waktu pasien.
e) Informasi , Sosialisasi kegiatan klinik sanitasi kepada masyarakat masih terbatas.

2) Strategi pengembangan klinik sanitasi
a) Pengembangan kapasitas petugas klinik sanitasi, Puskesmas tentang CLTS, MPA PHAST, Konseling, keterpaduan penangangan penyakit berbasis lingkungan.
b) Keterpaduan pengembangan kegiatan klinik sanitasi melalui pengembangan desa siaga, kecamatan sehat dan kabupaten dan kota sehat serta pos kesehatan pesantren.
c) Akreditasi Puskesmas termasuk akreditasi klinik sanitasi/penyehatan lingkungan (sertifikast ISO 9001).
d) Lomba klinik sanitasi
e) Penggunaan dana alokasi khusus untuk mencukupi kebutuhan sarana klinik sanitasi.

3) Indikator klinik sanitasi aktif